ARTHA-NEWS.COM KABUPATEN TASIKMALAYA - Penyelenggaraan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan peran aktif pemerintah dan masyarakat, melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat.
Permasalahan mengenai sampah yang berserakan sudah menjadi makan sehari-hari bagi masyarakat tidak terkecuali pada persoalan sampah di Desa kadipaten, kecamatan kadipaten, kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar).
Pada tahun 2023 lalu desa kadipaten mendapatkan program TPS3R yang di kerjakan oleh pihak ke-3 dan anggaran yang bersumber dari dinas PUPR.
Namun sangat di sayangkan ihwal program tersebut yang semestinya sudah bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat namun sampai saat ini masih mangkrak.
Cecep selaku kepala desa ketika di pintai keterangan di ruangan kerjanya meng iyakan bahwa emang sampai saat ini program tersebut belum bisa di rasakan manfaatnya oleh masyarakat.
"Iyah itu program 2023 dengan total anggaran 400jt lebih kalau tidak salah namun terkendala di mesinya yang mana sampai saat ini belum ada makanya bangunan tersebut jadi terbengkalai padahal kepengurusannya sudah terbentuk."punkas cecep
Lanjut cecep pun mengutarakan kekesalanya kepada cv yang mengerjakan program tersebut
"Entah gimana saya jadi katemlehan buntut maung inimah mana di pihak cv tidak merespon malah sekarang WhatsApp saya malah di blok sama cv tersebut.
Saya malu sama warga di sangkanya uangnya sama saya padahal sampai saat ini belum serah terima program tersebut dengan pihak cv maupun dinas terkait."
Kepala bidang (kabid) penyehatan lingkungan dan prasarana pemukiman (PLPP) ade rino ketika di temui di ruangan kerjanya pada hari rabu 15/5/2024 membenarkan dan sudah mengetahui tentang permasalahan tersebut.
"Iyah benar karna itu mesinya rakitan jadi masih dalam proses dan sudah saya tekankan ke pihak cv nya supaya ahir bulan ini selesai."ungkap ade rino
KONTRIBUTOR BERITA : ROBI